Manfaat Air Kelapa sebagai
Obat cacar
Sebagai tugas
Bahasa Indonesia
Guru Pembimbing
Novita Rahayu, S.Pd
Nama : RISMANTO
KELAS : X4 (sepuluh empat)
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1
SENGATA SELATAN
2OO9/2010
Daftar Isi
Daftar Isi............................................................................................................................
Kata Pengantar…………………………………………………………………………......
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………….....
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………….
Bab II Isi………………………………………………………………………………………
2.1 Manfaat Air Kelapa muda…………………..………………………………………
2.2 Proses………………………………………………………………………………….
Bab III…………………………………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………
3.2 Saran………………………………………………………………………………
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hidayah, kekuatan, kesehatan, dan ketabahan kepada kami sehingga penyusunan makalah tentang “ manfaat air kelapa muda“ bisa terselesaikan.
Selain itu untuk mengembangkan pengetahuan yang lebih dalam untuk lebih bisa memanfaatkan Air Kelapa Muda sebagai obat cacar bukan untuk diminum agar melepaskan dahaga.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Sangata, Februari 2010
PENULIS
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengapa saya membahas tentang penyakit cacar, karena penyakit cacar sangat dibenci kaum manusia.
Penyakit cacar adalah musuh bagi kulit yang sangat menyakitkan bagi kulit. Cacar bisa juga membuat kaum manusia menjadi stress karena gatak yang ditimbulkan cacar pada kulit.
Air kelapa juga bisa didapatkan dimana saja, karena air kelapa tidaklahlangkah. Air kelapa bisa juga dijadikan sebagai pelepas dahaga, air kelapa juga banyak di temukan di pasar karena, air kelapa sangat dibutuh kan manusia.
Air kelapa bisa juga dijadikan untuk orang yang menderita kerumut pada kulit dan kita bahas di bab selanjutnya.
1.2 Tujuan
Tujuan untuk mengetahui manfaat Air Kelapa sebagai berikut :
1) Mengetahui menfaat Air kelapa untuk mengobati cacar
2) Mengetahui Air kelapa bukan saja sebagai pelepas dahaga
3) Mengetahui proses pembuatan mengobati cacar
1.3 Rumusan Masalah
Air kelapa mempunyai manfaat mengobati cacar selama ini kita hanya mengetahui air kelapa hanya untuk melepas dahaga. Padahal air kelapa sangat di butuhkan penderita penyakit cacar.
Bab II
ISI
2.1 Manfaat Air Kelapa
1. Mengandung nutrisi, vitamin dan terutama mineral. Cocok untuk melawan dehidrasi. Mirip seperti cairan yang banyak diiklankan tapi jauh lebih bagus karena lebih lengkap dan tanpa tambahan bahan kimia. Bahkan di dalam keadaan darurat, air kelapa muda yang steril dapat digunakan langsung sebagai cairan infus.
2. Boleh dikatakan fat free dan tanpa kolesterol.
3. Rendah gula tapi rasanya enak (dalam volume yang sama, kadar gulanya hanya 20% dari jus apel).
4. Bagus untuk sistem urinari (dapat menghilangan batu ginjal) dan reproduksi (ehm).
5. Mengurangi plak pada arteri (setidaknya pada anjing percobaan) sehingga bagus untuk jantung. Menyeimbangkan kolesterol jahat dan baik.
6. Bagus untuk sirkulasi darah sehingga mengurangi tekanan darah (statement ini diapprove oleh FDA) dan baik untuk penderita diabet. Tapi ada paper dari peneliti Indonesia yang mengatakan bahwa tidak ada pengaruh kelapa mudah pada tekanan darah (papernya perlu riset lebih lanjut menurut saya karena diukur dalam jangka pendek dan samplenya cuma 20 orang-an).
7. Mengandung Cytokinin yang dipercaya sebagai bahan anti penuaan dan anti kanker.
2.3 Proses
• Bahan :
1. Air Kelapa
• Cara menggunakan
Air kelapa diminum begitu saja, minum air kelapa secara rutin agar menghingkan penyakit cacar pada kulit.
Bab III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Air kelapa bermanfaat bagi orang yang menderita penyakit cacar dan juga bisa menghilangkan kerumut pada kulit.
3.2 Saran
Sebaiknya jika kita tidak menderita pepenyakit cacar tapi memiliki air kelapa jangan di buang selain mengobati penyakit cacar air kelapa juga bisa diminum untuk melepas dahaga dan bisa juga menembahkan ion tubuh yang kurang, dan masih bayak lagi manfaat dari air kelapa.
Daftra Pustaka
• Bina Karya
• www.google.com
“ARTIKEL”
Sebagai Tugas
AGRIBISNIS
Disusun oleh :
Nama : RAHAYU YUNUS
Kelas : X2 (sepuluh dua)
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1
SANGATA SELATAN
2009/2010
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karena pelajar Matematika sangat sulit bagi siswa. Padahal jika kita berusaha untuk menyukai pelajaran itu, akan mudah bsgi kita mempelajarinya.
1.2 Tujuan
Memberi manfaat belajar Matematika bagi pembaca dan masyarakat.
Bab II
ISI
2.1 Inti Belajar Matematika
Matematika adalah pelajaran yang sangat rumit. Bagaimana kita bisa memecahkan suatu soal, kita harus lebih banyak berlatih mengerjakan contoh-contoh soal. Belajar matematika tidak hanya sekali saja, tetapi belajar matematika harus berulang kali. Dan jika guru menjelaskan kita harus memperhatikan jangan sampai ketinggalan. Satu menit saja kita ketinggalan pelajaran matematika. Maka akan rugi seumur hidup.
2.2 Solusi Belajar Matematika
Belajar matematika dapat dengan berbagai cara, bukan hanya melalui penjelasan guru di kelas.
Beberapa cara belajar Matematika :
1. Berdiskusi dengan teman
2. Mengerjakan soal-soal
3. Membuat soal sendiri dan menjawabnya
4. Dll.
Bab III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Matematika bukanlah pelajaran yang rumit. Kita hanya perlu memahami dan berlatih mengerjakan soal-soal matematika.
3.2 Saran
Jangan pernah takut dengan pelajaran matematika. Karena sebenarnya matematika sangat menyenangkan, dan terus tetap belajar.
Laporan pratikum
Pembibitan tanaman salak
Disahkan oleh :
Harajatang, S.Tp
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wrb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan penguasa alam semesta. Karena berkat rahmat, karunia dan hidayah-nya kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah tentang pembibitan tanaman salak.
Tanaman salak merupakan tanaman tahunan, karena itu kesalahan dalam pemakaian bibit akan berakibat buruk dalam pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan kultur teknis yang baik tidak akan memberikan hasil yang diinginkan, sehingga modal yang dikeluarkan tidak akan kembali karena adanya kerugian dalam usaha tani.
Atas saran dan kritik yang anda berikan kami mengucapkan banyak terima kasih. Dan semoga semua kegiatan yang baik yang telah kita lakukan mendapat nilai yang baik di mata Allah SWT. Amin.
Wasala’mualaikum. Wr. Wrb.
Sangatta, juni 2010
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
D. LATAR BELAKANG 4
E. TUJUAN 4
F. RUMUSAN MASALAH 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
A. PERSYARATAN BIBIT 5
B. PENYIAPAN BIBIT 5
C. TEKHNIK PENYEMAIAN 5
D. PEMELIHARAAN PEMBIBITAN/PENYEMAIAN 6
E. PEMINDAHAN BIBIT 6
BAB IV PEMBAHASAN 7
A. PEMBIBITAN 7
BAB PENUTUP 8
C. KESIMPULAN 8
D. SARAN 8
DAFTAR PUSTAKA 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salak adalah buah yang sangat femiliar dengan kehidupan kita dalam hal buah yang sering kita konsumsi. Kami memilih tentang pembibitan salak , karena sebelum salak di panen , pohon salak harus di bibit dulu.
Dengan adanya artikel tentang pembibitan tanaman salak ini, kami mengharapkan pembaca mengerti akan pentingkan pembibitan secara benar.
1.2 Tujuan
Kami memilih tentang pembibitan salak, karena :
• Agar masyarakat mengetahui pembibitan salak secara benar.
• Langkah-langkah pembibitan salak.
1.3 Rumusan Masalah
• Mengetahui keuntungan pembibitan
• Mengetahui kekurangan pembibitan
• Syarat-syarat pembibitan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persyaratan Bibit
Untuk mendapatkan bibit yang baik harus dilakukan seleksi terhadap biji yang akan dijadikan benih.
Syarat-syarat biji yang akan dijadikan benih :
a) Biji berasal dari pohon induk yang memenuhi syarat.
b) Buah yang akan diambil bijinya harus di petik pada waktu cukup umur.
c) Mempunyai daya tumbuh minimal 85 %.
d) Besar ukuran biji seragam dan tidak cacat.
e) Biji sehat tidak terserang hama dan penyakit.
f) Benih murni dan tidak tercampur dengan kotoran lain.
B. Penyiapan Bibit
a) Bibit dari Biji:
• Biji salak dibersihkan dari sisa-sisa daging buah yang masih melekat.
• Rendam dalam air bersih selama 24 jam, kemudian dicuci.
b) Bibit dari Anakan:
• Pilih anakan yang baik dan berasal dari induk yang baik
• Siapkan potongan bambu, kemudian diisi dengan media tanah
C. Teknik Penyemaian Bibit
a) Bibit dari Biji:
• Biji salak yang telah direndam dan dicuci, masukkan kedalam kantong plastic yang sudah dilubangi (karung goni basah), lalu diletakkan di tempat teduh dan lembab sampai kecambah berumur 20-30 hari
• Satu bulan kemudian diberi pupuk Urea, TSP dan KCl, masing-masing 5 gram, tiap 2-3 minggu sekali
• Agar kelembabannya terjaga, lakukan penyiraman setiap hari
b) Bibit dari Anakan dengan pesemaian bak kayu:
• Buat bak kayu dengan ukuran tinggi 25 cm, lebar dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan
• Diisi dengan tanah subur dan gembur setebal 15-20 cm
• Diatas tanah diiisi pasir setebal 5-10 cm
• Arah pesemaian Utara Selatan dan diberi naungan menghadap ke Timur
• Benih direndam dalam larutan hormon seperti Atonik selama 1 jam, konsentrasi larutan 0,01-0,02 cc/liter air
• Tanam biji pada bak pesemaian dengan jarak 10 x 10 cm
• Arah biji dibenamkan dengan posisi tegak, miring/rebah dengan mata tunas berada dibawah.
D. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Untuk pembibitan dari biji, media pembibitan adalah polybag dengan ukuran 20 x 25 cm yang diisi dengan tanah campur pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Setelah bibit atau kecambah berumur 20-30 hari baru bibit dipindahkan ke polibag. Pembibitan dengan sistem anakan, bambu diletakkan tepat di bawah anakan salak, kemudian disiram setiap hari. Setelah 1 bulan akar telah tumbuh dan anakan dipisahkan dari induknya, kemudian ditanam dalam polybag. Pupuk Urea, TSP, KCl diberikan 1 bulan sekali sebanyak 1 sendok teh.
E. Pemindahan Bibit
Untuk bibit dari biji, setelah bibit salak berumur 4 bulan baru dipindahkan ke lahan pertanian. Untuk persemaian dari anakan, setelah 6 bulan bibit baru bisa dipindahkan ke lapangan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembibitan
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam mengusahakan tanaman salak adalah penggunaan bibit unggul dan bermutu. Tanaman salak merupakan tanaman tahunan, karena itu kesalahan dalam pemakaian bibit akan berakibat buruk dalam pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan kultur teknis yang baik tidak akan memberikan hasil yang diinginkan, sehingga modal yang dikeluarkan tidak akan kembali karena adanya kerugian dalam usaha tani. Untuk menghindari masalah tersebut, perlu dilakukan cara pembibitan salak yang baik. Pembibitan salak dapat berasal dari biji (generatif) atau dari anakan (vegetatif).
Pembibitan secara generatif adalah pembibitan dengan menggunakan biji yang baik diperoleh dari pohon induk yang mempunyai sifat-sifat baik, yaitu: cepat berbuah, berbuah sepanjang tahun, hasil buah banyak dan seragam, pertumbuhan tanaman baik, tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta pengaruh lingkungan yang kurang menguntungkan.
• Keuntungan perbanyakan bibit secara generatif:
a) dapat dikerjakan dengan mudah dan murah
b) diperoleh bibit yang banyak
c) tanaman yang dihasilkan tumbuh lebih sehat dan hidup lebih lama
d) untuk transportasi biji dan penyimpanan benih lebih mudah
e) tanaman yang dihasilkan mempunyai perakaran kuat sehingga tahan.
f) memungkinkan diadakan perbaikan sifat dalam bentuk persilangan.
• Kekurangan perbanyakan secara generatif:
a) kualitas buah yang dihasilkan tidak persis sama dengan pohon induk karena mungkin terjadi penyerbukan silang
b) agak sulit diketahui apakah bibit yang dihasilkan jantan atau betina.
BAB IV
PENUTUP
C. Kesimpulan
Dengan selesainya kegiatan dan proses pembahasan yang kita lakukan , maka kita sebagi seorang siswa berterima kasih kepada Bapak guru karena telah memberikan tugas ini sebagai salah satu pembelajaran yang sangat baik demi terciptanya manusia yang berakal yang baik dan memiliki potensi yang baik dalam produksi barang.selain itu dari permasalahan yang kami bahas dalam materi ini mengenai segala pembahasan tentang salak.
Atas partisipasi segala pihak yang ada sangkut pautnya, dalam pembuatan makalah ini kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya.
Assalamualaikum wr. Wb.
D. Saran
Sebagai masyarakat Indonesia atau sebagai generasi muda, kita harus melestarikan pembibitan salak. Sebaiknya pemerintah mengadakan penyuluhan tentang tanaman ini kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat membudidayakan tanaman salak, terutama cara pembibitan yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
Sejarah Kerajaan Bali Kuno
Post under Sejarah Indonesia di 22.09 Diposkan oleh gusti_blog
Bali yang dikenal sebagai “Pulau Dewata” pada zaman duhulu kala sebelum kedatangan majapahit terdapat sebuah kerajaan yang muncul pertama kali di bali yaitu sekitar 914 M yang diketahui dari sebuah prasasti yang ditemukan di desa blanjong dekat Sanur yang memiliki pantai matahari terbit. Prasasti itu berangka tahun 836 saka yang menyebutkan nama rajanya “Khesari Warmadewa” memiliki istana yang ada di Singhadwala.
Khesari Warmadewa adalah Ugrasena pada tahun 915 M – 942 M. Setelah meninggal, Abu dari jenasah dari raja Ugrasena dicandikan di Air Madatu, lalu digantikan oleh mahkota Jayasingha Warmadewa (960 M – 975 M). Dikatakan bahwa raja Jayasingha membangun dua pemandian di desa Manukraya, yang letaknya sekarang di dekat istana negara Tapak Siring.
Raja Jayasingha Warmadewa digantikan oleh Raja Jayasadhu Warmadewa (975 M – 983 M), setelah itu wafat digantikan oleh seorang Ratu yang bernama Sri Maharaja Sriwijaya Mahadewi (983 M – 989 M). Kemudian digantikan oleh Dharmodayana (989 M – 1011 M) yang disebut juga Raja Udayana. Raja Udayana menikah dengan Gunapriayadharmapatni alias mahendradatta dari kerajaan Medang Kemulan jawa timur dan dari perkawinannya menghasilkan 3 orang anak yaitu : Airlangga, Marakata, dan Anak Wungsu. Kemudian Airlangga menikah dengan putri Raja Dharmawangsa (raja jawa timur).
Raja Marakata menggantikan Raja Udayana sebab Airlangga berada di jawa timur. Raja Udayana wafat dan abu jenazahnya di candikan di Banu Wka. Marakata diberi gelar Dharmawangsa Wardana Marakatta Pangkajasthana Uttunggadewa yang memerintah di bali dari 1011 – 1022. Kemudian digantikan oleh anak Wungsu (1049 – 1077) yang memerintah selama 28 tahun dan dikatakan selama pemerintahannya keadaan negara aman tenteram. Anak Wungsu tidak memiliki keturunan dan meninggal tahun 1077 dan di dharmakan di Gunung Kawi dekat Tapak Siring. Setelah Anak Wungsu meninggal, keadaan kerajaan di Bali tetap mengadakan hubungan dengan raja-raja di Jawa dan ada dikisahkan seorang raja Bali yang saat itu bernama Raja Bedahulu atau yang kenal dengan nama Mayadenawa yang memiliki seorang patih yang sangat sakti yang bernama Ki Kebo Iwa. Kedatangan Gadjah Mada dari kerajaan majapahit ke Bali adalah ingin menaklukan Bali di bawah pimpinan Kerajaan Majapahit, namun karena tidak mampu patih Majapahit itu mengajak Ki Kebo Iwa ke jawa dan disana disuruh membuat sumur dan setelah sumur itu selesai Ki Kebo Iwa di kubur hidup-hidup dengan tanah dan batu namun dalam lontar Bali Ki Kebo Iwa tidak dapat dibunuh dengan cara yang mudah seperti itu. Tanah dan batu yang dilemparkan ke sumur balik dilemparkan ke atas. Pada akhirnya dia menyerahkan diri sampai ia merelakan dirinya untuk dibunuh baru dia dapat dibunuh. Setelah kematian Ki Kebo Iwa, Bali dapat ditaklukan oleh Gadjah Mada pada tahun 1343. Setelah Bali ditaklukan oleh kerajaan Majapahit, sebagian penduduk Bali Kuno melarikan diri ke daerah pegunungan yang kemudian disebut penduduk “Bali Aga”. Sekarang keberadaan mereka dapat dijumpai di daerah Bali seperti di desa tenganan (Kab. Karangasem), tengangan pengringsingan (Kab. Buleleng) dan masih banyak lagi yang lainnya, mereka memiliki pakaian adat sendiri yang khas dimana bahan dan bentuknya sedikit berbeda dengan pakaian adat Bali pada umumnya.
KERAJAAN BALI
February 18, 2010 febriy Leave a comment Go to comments
1. BUKTI SEJARAH
Berasal dari kitab sejarah dinasti Tang. Di sebelah timur Ho – ling terletak P’oli dan bahwa negeri Da – pa – tau terletak di sebelah selatan Kamboja. Penduduknya menulis di atas daun Patra (rontal) Di dalam berita Cina dikatakan bahwa mayat orang Da – pa – tau diberi bekal berupa perhiasan (emas) dan dibakar.Prasasti Bali yang tertua berangka tahun 804 S (882 M) isinya : pemberian izin kepada para biksu dan pendeta agama Buddha untuk membuat pertapaan di bukit Cintamani.Prasasti berangka tahun 818 S (896 M) dan 883 S (911 M) isinya : mengenai tempat suci dan tidak menyebutkan nama Raja.
Prasasti yang ditemukan di desa Blanjong, dekat Sanur *Permukaan prasasti ditulis sebagian dengan huruf Nagari (huruf India) dan sebagian dengan huruf Bali kuno, sedangkan bahasanya menggunakan bahasa sansekerta. Angka berupa Candra Sangkala dan berbunyi “Khecarawahni – Murti artinya tahun 836 S (914 M).
2. BERDIRINYA KERAJAAN BALI
Pusat Kerajaan Bali pertama di Singhamandawa.Raja pertama Sri Ugranesa.Beberapa prasasti yang ditemukan tidak begitu jelas menggambarkan bagaimana pergantian diantara 1 keluarga raja dengan keluarga raja yang lain.Prasasti yang ditemukan di Jawa Timur hanya menerangkan bahwa Bali pernah dikuasai Singasari pada abad ke – 10 & Majapahit abad ke – 14.
3. STRUKTUR KERAJAAN
Dalam struktur kerajaan lama, Raja – raja Bali dibantu oleh badan penasehat yang disebut “Pakirakiran I Jro Makabehan” yang terdiri dari beberapa Senapati dan Pendeta Syiwa yang bergelar “Dang Acaryya” dan Pendeta Buddha yang bergelar “Dhang Upadhyaya”. Raja didampingi oleh badan kerajaan yang disebut “Pasamuan Agung” yang tugasnya memberikan nasihat dan pertimbangan kepada raja mengenai jalannya pemerintahan. Raja juga dibantu oleh Patih, Prebekel, dan Punggawa – punggawa.
4. SISTEM KEPERCAYAAN
Menyembah banyak dewa yang bukan hanya berasal dari dewa Hindu & Buddha tetapi juga dari kepercayaan animisme mereka.
5. MATA PENCAHARIAN
〄Bercocok tanam
〄Peternakan & berburu
〄Pedagangan
6. MASALAH HUKUM
Sikap tebuka dalam mengeluarkan pendapat.
Bali
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini membutuhkan catatan kaki untuk pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki.
Artikel ini adalah tentang Pulau dan Provinsi Bali. Untuk kegunaan lainnya, lihat Bali (disambiguasi).
Bali
Lambang Bali
Lambang
“Bali Dwipa Jaya”
(Bahasa Kawi: “Pulau Bali Jaya”)
Berkas:Locator bali final.png
Peta lokasi Bali
Koordinat
Dasar hukum
Tanggal penting 14 Agustus 1959 (hari jadi)
Ibu kota Denpasar (dahulu Singaraja)
Gubernur Komjen Pol (Purn) I Made Mangku Pastika (2008-2013)
Luas 5.561 km²
Penduduk 4.500.000 (+/-)
Kepadatan 800 /km²
Kabupaten 8
Kota 1
Kecamatan
Kelurahan/Desa
Suku Bali (89%), Jawa (7%), Baliaga (1%), Madura (1%)[1]
Agama Hindu (92,3%), Islam (5,7%), Lainnya (2%)
Bahasa Bahasa Bali, Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Sasak, Bahasa Madura, dll.
Zona waktu WITA
Lagu daerah Bali Jagaddhita
Rumah tradisional
Senjata tradisional
Singkatan
Situs web resmi: http://www.bali.go.id
Bali adalah sebuah pulau di Indonesia, sekaligus menjadi salah satu provinsi Indonesia. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal sebagai Pulau Dewata.
Daftar isi
* 1 Geografi
* 2 Sejarah
* 3 Demografi
* 4 Transportasi
* 5 Pemerintahan
o 5.1 Daftar kabupaten dan kota di Bali
o 5.2 Daftar gubernur
o 5.3 Perwakilan
* 6 Budaya
o 6.1 Musik
o 6.2 Tari
+ 6.2.1 Tarian wali
+ 6.2.2 Tarian bebali
+ 6.2.3 Tarian balih-balihan
o 6.3 Pakaian daerah
+ 6.3.1 Pria
+ 6.3.2 Wanita
o 6.4 Makanan
+ 6.4.1 Makanan utama
+ 6.4.2 Jajanan
* 7 Senjata
* 8 Rumah Adat
* 9 Pahlawan
* 10 Referensi
* 11 Lihat pula
* 12 Pranala luar
Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Lintang Timur yang mebuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.
Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali setinggi 3.148 m. Gunung berapi ini terakhir meletus pada Maret 1963. Gunung Batur juga salah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar 30.000 tahun yang lalu, Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi. Berbeda dengan di bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri sungai-sungai.
Berdasarkan relief dan topografi, di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur dan diantara pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung berapi yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung serta gunung yang tidak berapi yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas, dan Gunung Seraya. Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai, dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha, dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan yaitu : Danau Beratan, Buyan, Tamblingan dan Danau Batur.
Ibu kota Bali adalah Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni terletak di Kabupaten Gianyar; sedangkan Kuta, Sanur, Seminyak, Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan.
Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan.
Sejarah
Sawah di sekitar puri Gunung Kawi, Tampaksiring, Bali.
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Bali
Penghuni pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang bermigrasi dari Asia. Peninggalan peralatan batu dari masa tersebut ditemukan di desa Cekik yang terletak di bagian barat pulau. Zaman prasejarah kemudian berakhir dengan datangnya orang-orang Hindu dari India pada 100 SM.
Kebudayaan Bali kemudian mendapat pengaruh kuat kebudayaan India, yang prosesnya semakin cepat setelah abad ke-1 Masehi. Nama Balidwipa (pulau Bali) mulai ditemukan di berbagai prasasti, diantaranya Prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada 913 M dan menyebutkan kata Walidwipa. Diperkirakan sekitar masa inilah sistem irigasi subak untuk penanaman padi mulai dikembangkan. Beberapa tradisi keagamaan dan budaya juga mulai berkembang pada masa itu. Kerajaan Majapahit (1293–1500 AD) yang beragama Hindu dan berpusat di pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan bawahan di Bali sekitar tahun 1343 M. Saat itu hampir seluruh nusantara beragama Hindu, namun seiring datangnya Islam berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di nusantara yang antara lain menyebabkan keruntuhan Majapahit. Banyak bangsawan, pendeta, artis, dan masyarakat Hindu lainnya yang ketika itu menyingkir dari Pulau Jawa ke Bali.
Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali ialah Cornelis de Houtman dari Belanda pada 1597, meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat tanjung Bukit, Jimbaran, pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai melaksanakan penjajahannya di tanah Bali, akan tetapi terus mendapat perlawanan sehingga sampai akhir kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekokoh posisi mereka di Jawa atau Maluku. Bermula dari wilayah utara Bali, semenjak 1840-an kehadiran Belanda telah menjadi permanen, yang awalnya dilakukan dengan mengadu-domba berbagai penguasa Bali yang saling tidak mempercayai satu sama lain. Belanda melakukan serangan besar lewat laut dan darat terhadap daerah Sanur, dan disusul dengan daerah Denpasar. Pihak Bali yang kalah dalam jumlah maupun persenjataan tidak ingin mengalami malu karena menyerah, sehingga menyebabkan terjadinya perang sampai mati atau puputan, yang melibatkan seluruh rakyat baik pria maupun wanita termasuk rajanya. Diperkirakan sebanyak 4.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut, meskipun Belanda telah memerintahkan mereka untuk menyerah. Selanjutnya, para gubernur Belanda yang memerintah hanya sedikit saja memberikan pengaruhnya di pulau ini, sehingga pengendalian lokal terhadap agama dan budaya umumnya tidak berubah.
Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II, dan saat itu seorang perwira militer bernama I Gusti Ngurah Rai membentuk pasukan Bali ‘pejuang kemerdekaan’. Menyusul menyerahnya Jepang di Pasifik pada bulan Agustus 1945, Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali) untuk menegakkan kembali pemerintahan kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang. Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan Bali yang saat itu menggunakan senjata Jepang.
Pada 20 November 1940, pecahlah pertempuran Puputan Margarana yang terjadi di desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali tengah. Kolonel I Gusti Ngurah Rai, yang berusia 29 tahun, memimpin tentaranya dari wilayah timur Bali untuk melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata lengkap. Seluruh anggota batalion Bali tersebut tewas semuanya, dan menjadikannya sebagai perlawanan militer Bali yang terakhir.
Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah bagian dari Negara Indonesia Timur yang baru diproklamasikan, yaitu sebagai salah satu negara saingan bagi Republik Indonesia yang diproklamasikan dan dikepalai oleh Sukarno dan Hatta. Bali kemudian juga dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. Tahun 1950, secara resmi Bali meninggalkan perserikatannya dengan Belanda dan secara hukum menjadi sebuah propinsi dari Republik Indonesia.
Letusan Gunung Agung yang terjadi di tahun 1963, sempat mengguncangkan perekonomian rakyat dan menyebabkan banyak penduduk Bali bertransmigrasi ke berbagai wilayah lain di Indonesia.
Tahun 1965, seiring dengan gagalnya kudeta oleh G30S terhadap pemerintah nasional di Jakarta, di Bali dan banyak daerah lainnya terjadilah penumpasan terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia. Di Bali, diperkirakan lebih dari 100.000 orang terbunuh atau hilang. Meskipun demikian, kejadian-kejadian di masa awal Orde Baru tersebut sampai dengan saat ini belum berhasil diungkapkan secara hukum.[2]
Serangan teroris telah terjadi pada 12 Oktober 2002, berupa serangan Bom Bali 2002 di kawasan pariwisata Pantai Kuta, menyebabkan sebanyak 202 orang tewas dan 209 orang lainnya cedera. Serangan Bom Bali 2005 juga terjadi tiga tahun kemudian di Kuta dan pantai Jimbaran. Kejadian-kejadian tersebut mendapat liputan internasional yang luas karena sebagian besar korbannya adalah wisatawan asing, dan menyebabkan industri pariwisata Bali menghadapi tantangan berat beberapa tahun terakhir ini.
Demografi
Lahan sawah di Bali
Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa, dengan mayoritas 92,3% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Islam, Protestan, Katolik, dan Buddha.
Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah Bahasa Indonesia, Bali, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata.
Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali, dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Meskipun terdapat beberapa dialek dalam bahasa Bali, umumnya masyarakat Bali menggunakan sebentuk bahasa Bali pergaulan sebagai pilihan dalam berkomunikasi. Secara tradisi, penggunaan berbagai dialek bahasa Bali ditentukan berdasarkan sistem catur warna dalam agama Hindu Dharma; meskipun pelaksanaan tradisi tersebut cenderung berkurang.
Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga (dan bahasa asing utama) bagi banyak masyarakat Bali, yang dipengaruhi oleh kebutuhan yang besar dari industri pariwisata. Para karyawan yang bekerja pada pusat-pusat informasi wisatawan di Bali, seringkali juga memahami beberapa bahasa asing dengan kompetensi yang cukup memadai.
Transportasi
Bali tidak memiliki jaringan rel kereta api namun jaringan jalan yang sangat baik tersedia khususnya ke daerah-daerah tujuan wisatawan. Sebagian besar penduduk memiliki kendaraan pribadi dan memilih menggunakannya karena moda transportasi umum tidak tersedia dengan baik, kecuali taksi.
Jenis kendaraan umum di Bali antara lain
* Dokar, kendaraan dengan menggunakan kuda sebagai penarik
* Ojek, taksi sepeda motor
* Bemo, melayani dalam dan antarkota
* Taksi
* Bus, melayani hubungan antarkota, pedesaan, dan antarprovinsi.
Bali terhubung dengan Pulau Jawa dengan layanan kapal feri yang menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi, yang lama tempuhnya sekitar 30 hingga 45 menit. Penyeberangan ke Pulau Lombok melalui Pelabuhan Padang Bay menuju Pelabuhan Lembar, yang memakan waktu sekitar empat jam.
Transportasi udara dilayani oleh Bandara Internasional Ngurah Rai, dengan destinasi ke sejumlah kota besar di Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, serta Jepang. Landas pacu dan pesawat terbang yang datang dan pergi bisa terlihat dengan jelas dari pantai.
Pemerintahan
Peta topografi Pulau Bali
Daftar kabupaten dan kota di Bali
No. Kabupaten/Kota Ibu kota
1 Kabupaten Badung Badung
2 Kabupaten Bangli Bangli
3 Kabupaten Buleleng Singaraja
4 Kabupaten Gianyar Gianyar
5 Kabupaten Jembrana Negara
6 Kabupaten Karangasem Karangasem
7 Kabupaten Klungkung Klungkung
8 Kabupaten Tabanan Tabanan
9 Kota Denpasar -
Daftar gubernur
No. Periode Nama Gubernur Keterangan
1 1950 – 1958 Anak Agung Bagus Sutedja
2 1958 – 1959 I Gusti Bagus Oka
3 1959 – 1965 Anak Agung Bagus Sutedja
4 1965 – 1967 I Gusti Putu Martha
5 1967 – 1978 Soekarmen
6 1978 – 1988 Prof. Dr. Ida Bagus Mantra
7 1988 – 1993 Prof. Dr. Ida Bagus Oka
8 1998 – 2008 Drs. Dewa Made Beratha
9 2008 – 2013 I Made Mangku Pastika
Perwakilan
Empat anggota DPD (2004-2009) dari Provinsi Bali adalah I Wayan Sudirta, S.H., Nyoman Rudana, Drs. Ida Bagus Gede Agastia, dan Dra. Ida Ayu Agung Mas.
Berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 2009, Bali mengirimkan sembilan anggota DPR ke Senayan dengan komposisi empat wakil dari PDI-P, masing-masing dua dari Partai Golkar dan Partai Demokrat, serta satu orang dari Partai Gerindra.
Pada tingkat provinsi, DPRD Bali dengan 55 kursi tersedia dikuasai oleh PDI-P dengan 24 kursi, menurun dari periode sebelumnya (2004-2009), disusul Partai Golkar dengan dua belas kursi.[3]
Partai Kursi %
PDI-P 24 -
Partai Golkar 12 -
Partai Demokrat 10 -
Partai Gerindra 2 -
PNBK 2 -
PKPB 1 -
PKPI 1 -
Partai Hanura 1 -
Pakar Pangan 1 -
PNI Marhaenisme 1 -
Total 55 100,0
Empat orang anggota adalah perempuan.
Budaya
Musik
Seperangkat gamelan Bali.
Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional di banyak daerah lainnya di Indonesia, misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagai alat musik tabuh lainnya. Meskipun demikian, terdapat kekhasan dalam tehnik memainkan dan gubahannya, misalnya dalam bentuk kecak, yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Demikian pula beragam gamelan yang dimainkan pun memiliki keunikan, misalnya Gamelan Jegog, Gamelan Gong Gede, Gamelan Gambang, Gamelan Selunding, dan Gamelan Semar Pegulingan. Adapula musik Angklung dimainkan untuk upacara ngaben, serta musik Bebonangan dimainkan dalam berbagai upacara lainnya.
Terdapat bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya Gamelan Gong Kebyar yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda, serta Joged Bumbung yang mulai populer di Bali sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon), gong, dan perkusi kayu (xilofon). Karena hubungan sosial, politik dan budaya, musik tradisional Bali atau permainan gamelan gaya Bali memberikan pengaruh atau saling mempengaruhi daerah budaya di sekitarnya, misalnya pada musik tradisional masyarakat Banyuwangi serta musik tradisional masyarakat Lombok.
* Gamelan
* Jegog
* Genggong
* Silat Bali
Tari
Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok; yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung, dan balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung.[4]
Pakar seni tari Bali I Made Bandem[5] pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan tari-tarian Bali tersebut; antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya Berutuk, Sang Hyang Dedari, Rejang dan Baris Gede, bebali antara lain ialah Gambuh, Topeng Pajegan, dan Wayang Wong, sedangkan balih-balihan antara lain ialah Legong, Parwa, Arja, Prembon dan Joged, serta berbagai koreografi tari modern lainnya.
Salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan ialah Tari Kecak. Sekitar tahun 1930-an, Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari ini berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
Penari belia sedang menarikan Tari Belibis, koreografi kontemporer karya Ni Luh Suasthi Bandem.
Pertunjukan Tari Kecak.
Tarian wali
* Sang Hyang Dedari
* Sang Hyang Jaran
* Tari Rejang
* Tari Baris
* Tari Janger
Tarian bebali
* Tari Topeng
* Gambuh
Tarian balih-balihan
* Tari Legong
* Arja
* Joged Bumbung
* Drama Gong
* Barong
* Tari Pendet
* Tari Kecak
* Calon Arang
Pakaian daerah
Pakaian daerah Bali sesungguhnya sangat bervariasi, meskipun secara selintas kelihatannya sama. Masing-masing daerah di Bali mempunyai ciri khas simbolik dan ornamen, berdasarkan kegiatan/upacara, jenis kelamin dan umur penggunanya. Status sosial dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan corak busana dan ornamen perhiasan yang dipakainya.
Pria
Anak-anak Ubud mengenakan udeng, kemeja putih dan kain.
Busana tradisional pria umumnya terdiri dari:
* Udeng (ikat kepala)
* Kain kampuh
* Umpal (selendang pengikat)
* Kain wastra (kemben)
* Sabuk
* Keris
* Beragam ornamen perhiasan
Sering pula dikenakan baju kemeja, jas, dan alas kaki sebagai pelengkap.
Wanita
Para penari cilik mengenakan gelung, songket dan kain prada.
Busana tradisional wanita umumnya terdiri dari:
* Gelung (sanggul)
* Sesenteng (kemben songket)
* Kain wastra
* Sabuk prada (stagen), membelit pinggul dan dada
* Selendang songket bahu ke bawah
* Kain tapih atau sinjang, di sebelah dalam
* Beragam ornamen perhiasan
Sering pula dikenakan kebaya, kain penutup dada, dan alas kaki sebagai pelengkap.
Makanan
Makanan utama
* Ayam betutu
* Babi guling
* Bandot
* Be Kokak Mekuah
* Be Pasih mesambel matah
* Bebek betutu
* Berengkes
* Grangasem
* Jejeruk
* Jukut Urab
* Komoh
* Lawar
* Nasi Bubuh
* Nasi Tepeng
* Penyon
* Sate Kablet
* Sate Lilit
* Sate pentul
* Sate penyu
* Sate Tusuk
* Timbungan
* Tum
* Urutan Tabanan
Jajanan
* Bubuh Sagu
* Bubuh Sumsum
* Bubuh Tuak
* Jaja Batun Duren
* Jaja Begina
* Jaja Bendu
* Jaja Bikang
* Jaja Engol
* Jaja Godoh
* Jaja Jongkok
* Jaja Ketimus
* Jaja Klepon
* Jaja Lak-Lak
* Jaja Sumping
* Jaja Tain Buati
* Jaja Uli misi Tape
* Jaja Wajik
* Kacang Rahayu
* Rujak Bulung
* Rujak Kuah Pindang
* Rujak Manis
* Rujak Tibah
* Salak Bali
Senjata
* Keris
* Tombak
* Tiuk
* Taji
* Kandik
* Caluk
* Arit
* Udud
* Gelewang
* Trisula
* Panah
* Penampad
* Garot
* Tulud
* Kis-Kis
* Anggapan
* Berang
* Blakas
* Pengiris
Rumah Adat
Rumah Bali yang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China)
Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan, dan parahyangan. Untuk itu, pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut ‘’Tri Hita Karana’’. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.
Pada umumnya,bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbolsimbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung.
Pahlawan
* Untung Suropati
* I Gusti Ngurah Rai
* I Gusti Ketut Jelantik
Referensi
1. ^ (2004) Indonesia’s Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies.
2. ^ ‘Bali’, in Robert Cribb, ed., The Indonesian killings of 1965-1966: studies from Java and Bali (Clayton, Vic.: Monash University Centre of Southeast Asian Studies, Monash Papers on Southeast Asia no 21, 1990), pp. 241-248
3. ^ DPRD Bali Didominasi Legislator Baru. VivaNews Edisi 18-05-2009.
4. ^ Pengkatagorian oleh Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan (LISTIBIYA) Bali, tahun 1971. Artikel oleh Tisna, I Gusti Raka Panji, Sekilas Tentang Dinamika Seni Pertunjukan Tradisional Bali dalam Konteks Pariwisata Budaya, dalam situs Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Copyright © 2006.
5. ^ Bandem, I Made, Frederik Eugene deBoer. Balinese Dance in Transition Kaja and Kelod. 2nd ed. Oxford University Press, USA. 1995. ISBN-13: 978-967-65-3071-4
Bali yang dikenal sebagai “Pulau Dewata” pada zaman duhulu kala sebelum kedatangan majapahit terdapat sebuah kerajaan yang muncul pertama kali di bali yaitu sekitar 914 M yang diketahui dari sebuah prasasti yang ditemukan di desa blanjong dekat Sanur yang memiliki pantai matahari terbit. Prasasti itu berangka tahun 836 saka yang menyebutkan nama rajanya “Khesari Warmadewa” memiliki istana yang ada di Singhadwala.
Khesari Warmadewa adalah Ugrasena pada tahun 915 M - 942 M. Setelah meninggal, Abu dari jenasah dari raja Ugrasena dicandikan di Air Madatu, lalu digantikan oleh mahkota Jayasingha Warmadewa (960 M - 975 M). Dikatakan bahwa raja Jayasingha membangun dua pemandian di desa Manukraya, yang letaknya sekarang di dekat istana negara Tapak Siring.
Raja Jayasingha Warmadewa digantikan oleh Raja Jayasadhu Warmadewa (975 M - 983 M), setelah itu wafat digantikan oleh seorang Ratu yang bernama Sri Maharaja Sriwijaya Mahadewi (983 M - 989 M). Kemudian digantikan oleh Dharmodayana (989 M - 1011 M) yang disebut juga Raja Udayana. Raja Udayana menikah dengan Gunapriayadharmapatni alias mahendradatta dari kerajaan Medang Kemulan jawa timur dan dari perkawinannya menghasilkan 3 orang anak yaitu : Airlangga, Marakata, dan Anak Wungsu. Kemudian Airlangga menikah dengan putri Raja Dharmawangsa (raja jawa timur).
Raja Marakata menggantikan Raja Udayana sebab Airlangga berada di jawa timur. Raja Udayana wafat dan abu jenazahnya di candikan di Banu Wka. Marakata diberi gelar Dharmawangsa Wardana Marakatta Pangkajasthana Uttunggadewa yang memerintah di bali dari 1011 - 1022. Kemudian digantikan oleh anak Wungsu (1049 - 1077) yang memerintah selama 28 tahun dan dikatakan selama pemerintahannya keadaan negara aman tenteram. Anak Wungsu tidak memiliki keturunan dan meninggal tahun 1077 dan di dharmakan di Gunung Kawi dekat Tapak Siring. Setelah Anak Wungsu meninggal, keadaan kerajaan di Bali tetap mengadakan hubungan dengan raja-raja di Jawa dan ada dikisahkan seorang raja Bali yang saat itu bernama Raja Bedahulu atau yang kenal dengan nama Mayadenawa yang memiliki seorang patih yang sangat sakti yang bernama Ki Kebo Iwa. Kedatangan Gadjah Mada dari kerajaan majapahit ke Bali adalah ingin menaklukan Bali di bawah pimpinan Kerajaan Majapahit, namun karena tidak mampu patih Majapahit itu mengajak Ki Kebo Iwa ke jawa dan disana disuruh membuat sumur dan setelah sumur itu selesai Ki Kebo Iwa di kubur hidup-hidup dengan tanah dan batu namun dalam lontar Bali Ki Kebo Iwa tidak dapat dibunuh dengan cara yang mudah seperti itu. Tanah dan batu yang dilemparkan ke sumur balik dilemparkan ke atas. Pada akhirnya dia menyerahkan diri sampai ia merelakan dirinya untuk dibunuh baru dia dapat dibunuh. Setelah kematian Ki Kebo Iwa, Bali dapat ditaklukan oleh Gadjah Mada pada tahun 1343. Setelah Bali ditaklukan oleh kerajaan Majapahit, sebagian penduduk Bali Kuno melarikan diri ke daerah pegunungan yang kemudian disebut penduduk “Bali Aga”. Sekarang keberadaan mereka dapat dijumpai di daerah Bali seperti di desa tenganan (Kab. Karangasem), tengangan pengringsingan (Kab. Buleleng) dan masih banyak lagi yang lainnya, mereka memiliki pakaian adat sendiri yang khas dimana bahan dan bentuknya sedikit berbeda dengan pakaian adat Bali pada umumnya.
Sumber : Penuntun Sejarah Berdasarkan Kurikulum 1984 GBPP 1987
oleh Drs. I MD Yudana dan Drs I MD Pageh
Penerbi
NAMA : KARTINI MAHAKAM PUTRI
KELAS : XI IPA 1
B.STUDY : AGRIBISNIS
“UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO”
Beberapa Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman : Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl). Unsur hara tersebut tergolong unsur hara Essensial. Berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi tanaman, dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
• Unsur Hara Makro Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar
• Unsur Hara Mikro Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil
Dalam konsep kesuburan tanah pada dasarnya mengkaji kemampuan suatu tanah untuk menyuplai unsur hara yang tersedia bagi tanaman untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman. Unsur hara dalam bentuk tersedia dapat diserap akar tanaman. Kelebihan unsur-unsur yang tersedia ini dapat meracun tanaman. Suplai unsur hara tersedia dipengaruhi oleh sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisika, kimia, dan biologi tanah. Ketiga sifat ini saling berinteraksi dalam mengkondisikan tanah, apakah subur atau tidak. Kesuburan tanah selalu berkonotasi dengan produktivitas suatu tanah yangdiperlihatkan oleh hasil tanaman/satuan luas tanah.
Unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman terdiri dari unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan unsur mikro (Zn, Cu, Mn, Mo, B, Fe, dan Cl). Unsur logam Pb, Cd juga terkandung dalam jaringan tanaman yang disebut hara non-esensial, sebab belum diketahui fungsi unsur tersebut dalam tubuh tanaman. Secara umum semua unsur hara bersumber dari bebatuan induk tanah/mineral-mineral, kecuali unsur N yang berasal dari bahan organik. Mineral dalam bebatuan terlarut, unsur hara terbebas dan tersedia bagi tanaman.
Suplai unsur hara dari bahan mineral untuk tanaman secara alami cukup bagi pertumbuhan tanaman secara normal, kecuali pada tanah masam seperti pada Oxisols. Tanah ini memiliki sifat kesuburan rendah terutama tingginya kelarutan unsur-unsur mikro yang dapat menekan pertumbuhan tanaman.
Dapat terjadi peningkatan kadar unsur dalam tanah akibat penambahan dari luar melalui udara dan air (polusi) atau dari limbah. Peningkatan ini dapat melebihi ambang batas bagi kehidupan biologi di dalam tanah maupun di permukaan tanah khususnya unsur logam seperti Zn, Cu, Pb, dan Cd. Kadar yang berlebihan dari keempat unsur tersebut, baik secara sendiri maupun bersama-sama dapat meracun tanaman tingkat tinggi. Bahkan dapat meracuni bakteri-bakteri yang bermanfaat dalam tanah, seperti bakteri rhizobium yang terdapat pada akar tanaman leguminosa. Sixt (1994) melaporkan bahwa mikroorganisme perombak secara anaerobic dapat mengalami keracunan akibat kelebihan berbagai unsur termasuk unsur Zn, Cu, Pb, dan Cd, serta terjadi pada kadar 10 – 100 mg Zn, 50 – 100 mg Zu, 10 – 30 mg P, dan 70 mg Cd/liter. Bakteri ini berperan dalam merombak bahan organik pada kondisi tanpa udara/oksigen. Keracunan akibat unsur logam dapat juga terjadi pada hewan dan manusia.
Tulisan ini membahas unsur-unsur logam Zn dan Cu sebagai unsur mikro esensial, dan Pb dan Cd sebagai unsur mikro non-esensial, bagaimana aspeknya pada kesuburan tanah, perilaku kimia dan efeknya pada kesehatan tanaman.
SPORT, A WAY TO BE HEALTHY
At sunrise and sunset the Town Hall area in Swarga Bara becomes a place we choose to do several activities such as: football, tennis, jogging, running or just walking. As wellas for enjoyment we all know we are as doing these activities in order to be fit and healthy.
By doing sporting activities we can achieve fitness and health. A primary goal is to increase the strength and efficiency of the heart and lungs and to reduce the risk of heart and stroke. As well, exercising can improve the HDL cholesterol (good cholesterol) level in your blood, reduce blood pressure, prevent diabetes, assist weight loss, increase muscle strength, help joint flexibility and assist our intestine to move normally. It helps to prevent osteoporosis and broken bones in women and moderate exercise is of great benefit to pregnant women.
Exercise using the FITT Method
FITT stans for, Frequency, Intensity, Type, and Time. Using this method we should aim to do a sport activity 3-5 times per week. We need to exercise until we sweat heavily, while trying to breathe as deeply as possible in order to make our heart beat up to 60%-90% of our maximum heart rate. Thus we will be achieving our “target heart rate”. Generally, the maximum heartbeat of people aged in their 20’s is around 200bpm (beat per minute), 190 bpm in the 30’s and 180 bpm in the 40’s. To estimate maximum heartbeat, use the number 220 minus your age. For example, if you are 25 years old, your heart rate maximum is 220-25=195. If while exercising this measurement is above your target heart rate you should reduce your exercise activities.
It is important to always stretch and exercise aerobically. Stretching, is the warming up and cooling down activities that must be done before after exercising (main sport activity).
You should stretch for about 3-5 minutes then exercise aerobically for about 15-60 minutes. Aerobic activities include jogging, swimming , cycling, and other light exercise. On finishing ensure you do a cool down for 3-5 minutes. Stretching includes bending your head, crouching, bending to touch your toes and while lying on the ground bringing your knees to your to your stomach.
Safe Tips for Exercising
Exercising will help to create a healthy body, but there are things that you must avoid. Don’t exercising is also unhealthy when you do it in very hot weather, 2 hours after being infected by a virus. Hot water baths or a sauna just after exercising should also be avoided until you have stopped sweating.
So, what is safe exercise? Warming up is essential to prevent (bone or joint) pain after exercising. Cooling down helps to prevent headache or feeling unwell. When first beginning to exercise start slowly with 4-6 practices a week working at low intensity. Drink water before you start, during, and after the exercise. If you have chest, neck or arm pain, or become over fatigued you must stop exercising immediately and if resting does not reduce the symptoms, then consult with your doctor.
There are so many exercises that you can choose to do but you must be sure to select one which you can perform within you own physical abilities so that you will practice regularly.
Manfaat Tanaman Lidah Buaya
Untuk Penyubur Rambut
Sebagai tugas
Bahasa Indonesia
Guru Pembimbing
Novita Rahayu, S.Pd
Nama : KARTINI MAHAKAM PUTRI
KELAS : X2 (sepuluh dua)
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1
SENGATA SELATAN
2OO9/2010
Daftar Isi
Daftar Isi...............................................................................................................................
Kata Pengantar…………………………………………………………………………......
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………….....
A. Latar Belakang………………………………………………………………………
B. Tujuan……………………………………………………………………………….
C. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….
Bab II Isi………………………………………………………………………………………
A. Manfaat Lidah Buaya…………………………………………………………………
B. Proses………………………………………………………………………………….
Bab III…………………………………………………………………………………………
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………………………
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah member hidayah, kekuatan, kesehatan, dan ketabahan kepada kami sehingga penyusunan makalah tentang “ manfaat tanaman lidah buaya untuk penyubur rambut “ bisa terselesaikan.
Tanaman lidah buaya sangat bermanfaat untuk menyuburkan rambut. Tidak hanya menyuburkan rambut tanaman lidah buaya banyak manfaatnya bagi masyarakat.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Sangata, Februari 2010
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua orang pasti tidak asing lagi dengan yang namanya lidah buaya. Lidah buaya, selain bisa digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit, termasuk kencing manis, sakit jantung, panas dalam, dan sembelit, juga memiliki khasiat yang pasti semua orang sudah mengenalnya. Yaitu, bermanfaat untuk menyuburkan rambut. Tanaman lidah buaya berasal dari Afrika. Oleh sebagian orang, tanaman lidah buaya ini hanya dikenal sebagai penyubur rambut. Anggapan itu salah, ternyata tanaman lidah buaya ini mempunyai banyak manfaat.
B. Tujuan
Untuk memahami bagaimana cara dan manfaat Lidah Buaya. Lidah Buaya bukan sekadar tanaman hias penyemarak halaman rumah dan teras. Dibalik bentuk fisiknya yang unik, ternyata sarat akan manfaat untuk kesehatan maupun kecantikan. Kini lidah buaya semakin populer, karena daging dari pelepah daun ternyata juga enak untuk dikonsumsi.
C. Rumusan Masalah
Tanaman lidah buaya juga bisa tumbuh dinegara beriklim tropis. Kandungan air pada tanaman lidah buaya 96%. Oleh karena itu, tanaman lidah buaya tidak bisa ditanam ditempat basah. Pupuk yang cocok untuk tanaman lidah buaya adalah pupuk dari kotoran kambing.
BAB II
ISI
A. Manfaat Lidah Buaya
Tanaman lidah buaya atau Aloe Vera mempuyai banyak manfaat, sebagai berikut :
1. Sebagai penyubur rambut
2. Sebagai obat luka bakar
3. Untuk minuman koktail
4. Kulitnya dapat digunakan untuk teh.
Manfaat dan Khasiat Lidah Buaya
Secara umum bagian - bagian dari tanaman lidah buaya yang sering dimanfaatkan adalah:
• Daun dapat digunakan langsung, baik secara tradisional maupun dalam bentuk ekstra.
• Eskudat (getah daun yang keluar bila dipotong, berasa pahit dan kental) secara tradisional biasanya digunakan langsung untuk pemeliharaan rambut, penyembuhan luka dan sebagainya.
• Gel (bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan), bersifat mendinginkan dan mudah rusak karena oksidasi sehingga dibutuhkan proses pengolahan lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama.
• Gel lidah buaya mengandung karbohidrat tercerna, sehingga dapat digunakan sebagai minuman diet. Gel lidah buaya tersusun oleh 96 persen air dan 4 persen padatan yang terdiri dari 75 komponen senyawa berkhasiat. Khasiat hebat yang dimiliki aloe vera sangat terkait dengan 75 komponen tersebut secara sinergis.
B. Proses
Proses lidah buaya sebagai penyubur rambut :
• Bahan :
1. Lidah buaya
2. Belimbing wuluh
Bahan nomer 1 dan 2 dikupas yang bersih kemudian dijus atau dihaluskan.
• Cara menggunakan :
Basahi dulu rambut memakai air kemudian ambil lendir lidah buaya tersebut untuk cream bath sambil ditekan-tekan selama sepuluh menit biar meresap keakar rambut dan bungkuslah memakai handuk selama 10 menit. Kemudian keramaslah memakai sampo sampai bersih.
Ini dilakukan selama seminggu atau 2 minggu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
• Tanaman lidah buaya (Aloe Vera) bermanfaat bagi kita. Oleh karena itu, perlu tindak lanjut pemanfaat lidah buaya.
B. Saran.
Mengingat tanaman lidah buaya kaya manfaat, sebaiknya pemerintah mengadakan penyuluhan tentang tanaman ini kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat membudidayakan tanamn lidah buaya dipekarangan masing-masing.
Daftar Pustaka
• Sastra Indonesia, Jakarta : Intan Pariwara, 2005
Bina Kary
Manfaat Tanaman Jahe Sebagai
Penghangat Tubuh
Sebagai tugas
Bahasa Indonesia
Guru Pembimbing
Novita Rahayu, S.Pd
Nama : ABDUL RAHMAD
KELAS : X2 (sepuluh dua)
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1
SENGATA SELATAN
2OO9/2010
Daftar Isi
Daftar Isi...............................................................................................................................
Kata Pengantar…………………………………………………………………………......
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………….....
D. Latar Belakang………………………………………………………………………
E. Tujuan……………………………………………………………………………….
F. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….
Bab II Isi………………………………………………………………………………………
C. Manfaat Tanaman Jahe…………………………………………………………………
D. Proses………………………………………………………………………………….
Bab III…………………………………………………………………………………………
C. Kesimpulan…………………………………………………………………………….
D. Saran……………………………………………………………………………………
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hidayah, kekuatan, kesehatan, dan ketabahan kepada kami sehingga penyusunan makalah tentang “ manfaat tanaman jahe sebagai penghangat tubuh“ bisa terselesaikan.
Tanaman Jahe sangat bermanfaat untuk menghangatkan tubuh. Dalam makalah ini kita akan membahas apa saja manfaat dari tanaman Jahe.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Sangata, Februari 2010
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
D. Latar Belakang
Semua orang pasti tidak asing lagi dengan yang namanya tanaman Jahe. Ya, tanaman jahe sering kita dengar untuk bahan rempah-rempah. Tetapi anggapan itu salah, tanaman Jahe juga bermanfaat untuk menghangatkan tubuh, bisa juga mengobati batuk, manfaat dari tanaman jahe sangat banyak, jika kita dapat mengolah tanaman jahe tersebut.
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe (Zingiber officinale) berasal dari Asia, yang tersebar dari India sampai Cina. Karena itu, kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai yang pertama kali memanfaatkan jahe, terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat.
E. Tujuan
Untuk mengetahui cara dan manfaat dari Tanaman Jahe.
F. Rumusan Masalah
Pengertian jahe di Indonesia adalah batang yang tumbuh dalam tanah yang disebut rimpang. Berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna rimpangnya, jahe dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu jahe putih besar disebut juga jahe badak, jahe putih kecil, dan jahe merah (jahe sunti). Penghangat Badan Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula, dan berbagai minuman. Jahe juga digunakan pada industri obat, minyak wangi, dan jamu tradisional. Bisa juga diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng, dan sirup. Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami.
BAB II
ISI
C. Manfaat Lidah Buaya
Tanaman Jahe mempuyai banyak manfaat, sebagai berikut :
Bila kita minum segelas wedang jahe, ronde, bandrek, atau esteemje alias susu-telur-madu-jahe, sudah pasti badan akan terasa hangat. Ini memang khasiat paling populer yang dimiliki jahe. Padahal, masih banyak khasiat jahe lainnya seperti untuk menyembuhkan batuk kering dan radang tenggorokan serta sebagai tonikum.
D. Proses
Proses tanaman Jahe sebagai penghangat tubuh:
• Bahan :
3. Jahe
4. Air Hangat
5. Gula pasir
Bahan nomer 1 dikupas yang bersih kemudian potong jahe jika jahe terlalu besar.
• Cara membuat:
Masukkan gula pasir dan jahe yang sudah dikupas bersih kedalam gelas, tambahkan air hangat. Aduk sampai gula pasir larut.
Minum teh jahe, selagi hangat. The jahe cocok di minum jika udara sedng dingin.
BAB III
PENUTUP
C. Kesimpulan
• Tanaman Jahe bermanfaat bagi kita. Oleh karena itu, perlu tindak lanjut pemanfaat lidah buaya.
D. Saran.
Mengingat tanaman Jahe kaya manfaat, sebaiknya pemerintah mengadakan penyuluhan tentang tanaman ini kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat membudidayakan tanamn Jahe dipekarangan masing-masing.
Daftar Pustaka
• www.google.com
Nama : RENI JAYANTI
Kelas : X3
B.study : Bahasa Indonesia
KISAH KECEWA MESIN KETIK TUA
Kenalkan aku adalah mesin ketik. Suatu alat yang digunakan untuk mengetik. Di tubuhku banyak terdapat komponen-komponen yang sangat penting, di antaranya pita karbon, tuts dan banyak lagi onderdil lain yang namanya tidak kukenali.
Apabila salah satu tuts ditekan maka aku akan memukul kertas yang telah dilapisi pita karbon dan tercetaklah angka, huruf atau simbol yang diinginkan.
Aku pertama kali dipresentasikan oleh Cristopher Sholes, lelaki jenius berkebangsaan Amerika. Aku sendiri tidak mengetahui bagaimana Sholes menemukan aku. Apakah benar-benar dia yang menciptakan aku, atau dia menemukan hasil ciptaan orang lain yang tercecer di jalanan? Atau dia menemukan aku di gudang penyimpanan barang rongsokan milik orang tuanya, atau dia bekerja sama dengan orang lain menciptakan aku dari barang-barang bekas, atau… pokoknya aku tak tau dan tak penting untuk tahu! Titik.
Aku bernama Kofa, ini kuketahui dari merk yang tercantum di tubuhku. Aku juga tak mengetahui generasi ke berapakah aku? Aku dibeli oleh majikanku di pasar jongkok dengan status barang second alias barang bekas atau apalah gitu, yang merupakan fasilitas kantor yang telah expired bin tidak layak pakai bagi orang luar negeri sono…
Agar kalian bisa sedikit mengenalku. Majikanku adalah orang penting di negeri ini, seorang pejabat negara yang selalu dikejar-kejar paparazzi bila berada di depan umum atau saat jalan-jalan bersama keluarga, baik di dalam atau di luar negeri.
Aku jadi ingat kejadian pagi Idul Fitri tahun lalu. Gema takbir kumandang dari setiap rongga mulut manusia yang meyakini kebenaran Islam. Pagi menjelang salat Ied, puluhan anak kecil dan lansia alias manusia lanjut usia telah menunggu majikanku sejak ba’da Subuh (salat Subuh). Mereka datang ke rumah majikanku untuk meminta belas kasihan majikanku.
Saat majikanku melangkahkan kaki keluar dari rumah, senyum penuh kemenangan tampak jelas dari wajah polos yang penuh keluguan dan wajah-wajah keriput yang termakan usia tak henti-hentinya berkomat-kamit mengucap syukur ke hadirat Allah SWT atas nikmat yang akan diberikannya.
Aku turut bahagia melihat mereka bahagia di hari yang penuh kemenangan setelah sebulan penuh menahan diri dari hawa nafsu. Namun, Tuhan tidak menginginkan hambanya untuk ikut menikmati harta yang didapat secara tidak halal itu. Majikanku memanggil satpam yang hidupnya terbelenggu seperti seokor anjing untuk mengusir fakir miskin itu dari rumahnya.
Sepertinya kita sudah jauh menyimpang, lebih baik kita kembali ke topik semula. Majikanku membeliku untuk membantunya mengerjakan tugas-tugas penting sebagai pejabat negara. Tapi seringkali aku digunakan untuk mengetik surat-surat berlabel dinas yang gunakan untuk memberikan izin proyek pembesaran perut yang menipu rakyat dan merugikan negara. Pernah juga aku digunakan anak sang majikan mengetik surat cinta untuk pacarnya. Dua bulan lalu aku pensiun. Jabatanku digantikan oleh satu ekor komputer Pentium 4, di dalam tubuhnya telah mengalir sel-sel hardware dan software dengan hak cipta dan paten menjadi akta kelahirannya setelah ditelorkan oleh Bill Gates.
Aku tidak sirik padanya, sangat kusadari kekuranganku dibandingkan dengan komputer. Dengan hardware dan software-nya dia mampu bekerja lebih efektif dan efisien. Tulisan yang dihasilkan pun lebih indah dan bervariasi. Selain itu bukan hanya bisa digunakan untuk mengetik tapi juga bisa digunakan untuk mengolah foto, untuk melengkapi data agar lebih akurat.
Dengan program winamp dia bisa menghibur sang operator dengan lagu-lagu yang diinginkan, selain itu dia juga menyediakan menu game-game menarik untuk sedikit rileks di sela-sela mengerjakan tugas, dan banyak lagi program-program lain yang yang tidak kukenali nama dan fungsinya.
Aku senang karena pengganti posisiku sebagai alat ketik adalah komputer yang lebih pintar dari aku. Tapi satu hal yang membuat aku kecewa. Aku kecewa dengan sikap sang majikan terhadapku, saat aku pensiun sang majikan melemparkan aku ke sudut gudang yang gelap, penuh debu dan barang-barang bekas yang berserakan yang menjadi rumah bagi para tikus, kecoa dan binatang-binatang kecil lainnya. Mereka tertawa menyeringai penuh kebiadaban. Tentu kamu setuju, majikankulah yang pantas berteman dengan tikus-tikus ini, bukan aku. Karena sifat dan kelakuannya tak jauh beda dengan tikus bahkan lebih parah dari raja tikus paling jahat sekalipun.
Seiring waktu, debu-debu mulai membelai kulitku yang tak lagi halus dan karat-karat mulai menggerogoti tubuhku. Aku tak lagi dihiraukan, tak lagi dipedulikan dan tak lagi disapa seperti dulu. Padahal, waktu aku masih bekerja ribuan, jutaan bahkan miliaran kata berhasil aku ketik dengan baik tanpa meminta gaji, upah atau pesangon saat aku pensiun. Begitulah baiknya aku si mesin ketik tua.
“…benar sungguh bagai dikata, habis manis sepah dibuang…,” lirik lagu band anak muda asal negeri jiran mengungkapkan perasaan hatiku. Yah, begitulah manusia banyak tak punya pera-saan, tak bisa menghargai orang lain, egois, tak tau terima kasih.
Aku akan lebih senang jika aku dilemparkan ke tong sampah di pinggir jalan. Dalam waktu singkat tangan-tangan kekar para petugas Dinas Kebersihan yang berseragam kuning-kuning akan memasukkan aku ke dalam truk dan membawaku tempat penampungan akhir. Di sana aku akan bertemu rekan-rekan senasib, seperti sepatu pejuang yang tidak terawat lagi setelah ditinggal mati tuannya yang semestinya dia menjadi penghuni museum agar bisa dikenali oleh generasi bangsa. Tapi, salah seorang pegawai Dinas Pariwisata merasa tidak akan dapat keuntungan dari sepatu kulit buaya yang telah butut itu. Sehingga dia memutuskan untuk membuang sepatu yang telah turut andil melindungi kaki tuannya dalam berjuang merebut kemerdekaan negeri ini.
Tapi hingga sekarang aku masih tersekap di dalam gudang yang redup dengan tubuh yang semakin tua dan reot tanpa ada yang peduli. Karena aku hanya mesin ketik tua yang tak punya jiwa, namun aku punya perasaan. Aku kece-wa..
Saat liburan nanti. Saya akan ke Yogyakarta, karena disana banyak tempat wisata termasuk candi prambanan, karena tempatnya yang istimewa. Saya tertarik akan pemandangannya yang indah. Dan, tempat yang harus saya kunjungi adalah meseum-museum jogja yang menggoda.
Saya akan berlibur bersama keluarga saya. Rencananya kami akan berada di jogja selama seminggu kami akan meluncur ke bandara sepinggang dari sengata ke Balikpapan memgunakan mobil, dan lanjut naik pesawat. Selama di jogja kami akan menginap di sebuah hotel.
Sesampainya di jogja, saya akan mencicipi makanan khas jogja. Gudeg adalah makanan yang paling terkenal di jogja. Tidak ketinggalan saya akan mengunjungi tempat belanja oleh-oleh di Malioboro yang terkenal murahnya.
Vacation moment wait. I will to Yogyakarta, because there a lot of place wisata of[is inclusive of temple prambanan, because its place [is] special. I interested in its view [is] beautiful. And, place I which must visit [is] meseum-museum jogja luring.
I will have the day off with my family. Its plan [is] we will reside in the jogja [of] during one week we will glide to waist airport from sengata to Balikpapan use the car, and continue to fly. During [in] our jogja will lodge [in] a hotel.
At arrival [in] jogja, I will taste the typical food [of] jogja. Gudeg [is] most famous food [in] jogja. Not left behind I will visit the place of present expense [in] its[his] cheap famous Malioboro
Sejarah Kerajaan Bali Kuno, Sebelum Kedatangan Majapahit
Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia, dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, dan Pulau Serangan.
Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Bali yang dikenal sebagai “Pulau Dewata” pada zaman duhulu kala sebelum kedatangan majapahit terdapat sebuah kerajaan yang muncul pertama kali di bali yaitu sekitar 914 M yang diketahui dari sebuah prasasti yang ditemukan di desa blanjong dekat Sanur yang memiliki pantai matahari terbit. Prasasti itu berangka tahun 836 saka yang menyebutkan nama rajanya “Khesari Warmadewa” memiliki istana yang ada di Singhadwala. Khesari Warmadewa adalah Ugrasena pada tahun 915 M - 942 M. Setelah meninggal, Abu dari jenasah dari raja Ugrasena dicandikan di Air Madatu, lalu digantikan oleh mahkota Jayasingha Warmadewa (960 M - 975 M). Dikatakan bahwa raja Jayasingha membangun dua pemandian di desa Manukraya, yang letaknya sekarang di dekat istana negara Tapak Siring.
Kerajaan Bali terletak pada sebuah Pulau kecil yang tidak jauh dari daerah Jawa Timur. Dalam perkembangan sejarahnya, Bali mempunyai hubungan erat dengan Pulau Jawa. Karena letak pulau itu berdekatan, maka sejak zaman dulu mempunyai hubungan yang erat. Bahkan ketika Kerajaan Majapahit runtuh, banyak rakyat Majapahit yang melarikan diri dan menetap di sana. Sampai sekarang ada kepercayaan bahwa sebagian dari masyarakat Bali dianggap pewaris tradisi Majapahit.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AGAMA HINDU DI BALI
Di Bali sejarah dan perkembangan agama Hindu diduga mendapat pengaruh dari Jawa Tangah dan Jawa Timur. Masuknya agama Hindu di Bali diperkirakan sebelum abad ke-8 Masehi, karena pada abad ke-8 telah dijumpai fragmen-fragmen prasasti yang didapatkan di Pejeng berbahasa Sanskerta. Ditinjau dari segi bentuk hurufnya diduga sejaman dengan meterai tanah liat yang memuat mantra Buddha yang dikenal dengan “Ye te mantra”, yang diperkirakan berasal dari tahun 778 Masehi.
Bukti lain yang merupakan awal penyebaran agama Hindu di Bali adalah ditemukannya arca Siva di pura Putra Bhatara Desa di desa Bedaulu, Gianyar. Arca tersebut merupakan satu tipe (style) dengan arca-arca Siva dari candi Dieng yang berasal dari abad ke-8 yang menurut Stutterheim tergolong berasal dari periode seni arca Hindu Bali.
Penduduk Bali
Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa, dengan mayoritas 92,3% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Islam, Protestan, Katolik, dan Buddha.
Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah Bahasa Indonesia, Bali, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata.
Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali, dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Meskipun terdapat beberapa dialek dalam bahasa Bali, umumnya masyarakat Bali menggunakan sebentuk bahasa Bali pergaulan sebagai pilihan dalam berkomunikasi. Secara tradisi, penggunaan berbagai dialek bahasa Bali ditentukan berdasarkan sistem catur warna dalam agama Hindu Dharma; meskipun pelaksanaan tradisi tersebut cenderung berkurang.
Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga (dan bahasa asing utama) bagi banyak masyarakat Bali, yang dipengaruhi oleh kebutuhan yang besar dari industri pariwisata. Para karyawan yang bekerja pada pusat-pusat informasi wisatawan di Bali, seringkali juga memahami beberapa bahasa asing dengan kompetensi yang cukup memadai.
Transportasi
Bali tidak memiliki jaringan rel kereta api namun jaringan jalan yang sangat baik tersedia khususnya ke daerah-daerah tujuan wisatawan. Sebagian besar penduduk memiliki kendaraan pribadi dan memilih menggunakannya karena moda transportasi umum tidak tersedia dengan baik, kecuali taksi.
Jenis kendaraan umum di Bali antara lain
• Dokar, kendaraan dengan menggunakan kuda sebagai penarik
• Ojek, taksi sepeda motor
• Bemo, melayani dalam dan antarkota
• Taksi
• Bus, melayani hubungan antarkota, pedesaan, dan antarprovinsi.
Bali terhubung dengan Pulau Jawa dengan layanan kapal feri yang menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi, yang lama tempuhnya sekitar 30 hingga 45 menit. Penyeberangan ke Pulau Lombok melalui Pelabuhan Padang Bay menuju Pelabuhan Lembar, yang memakan waktu sekitar empat jam.
Transportasi udara dilayani oleh Bandara Internasional Ngurah Rai, dengan destinasi ke sejumlah kota besar di Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, serta Jepang. Landas pacu dan pesawat terbang yang datang dan pergi bisa terlihat dengan jelas.
Musik
Seperangkat gamelan Bali.
Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional di banyak daerah lainnya di Indonesia, misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagai alat musik tabuh lainnya. Meskipun demikian, terdapat kekhasan dalam tehnik memainkan dan gubahannya, misalnya dalam bentuk kecak, yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Demikian pula beragam gamelan yang dimainkan pun memiliki keunikan, misalnya Gamelan Jegog, Gamelan Gong Gede, Gamelan Gambang, Gamelan Selunding, dan Gamelan Semar Pegulingan. Adapula musik Angklung dimainkan untuk upacara ngaben, serta musik Bebonangan dimainkan dalam berbagai upacara lainnya.
Terdapat bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya Gamelan Gong Kebyar yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda, serta Joged Bumbung yang mulai populer di Bali sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon), gong, dan perkusi kayu (xilofon). Karena hubungan sosial, politik dan budaya, musik tradisional Bali atau permainan gamelan gaya Bali memberikan pengaruh atau saling mempengaruhi daerah budaya di sekitarnya, misalnya pada musik tradisional masyarakat Banyuwangi serta musik tradisional masyarakat Lombok.
• Gamelan
• Jegog
• Genggong
• Silat Bali
Tari
Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok; yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung, dan balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung.[7]
Pakar seni tari Bali I Made Bandem[8] pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan tari-tarian Bali tersebut; antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya Berutuk, Sang Hyang Dedari, Rejang dan Baris Gede, bebali antara lain ialah Gambuh, Topeng Pajegan, dan Wayang Wong, sedangkan balih-balihan antara lain ialah Legong, Parwa, Arja, Prembon dan Joged, serta berbagai koreografi tari modern lainnya.
Salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan ialah Tari Kecak. Sekitar tahun 1930-an, Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari ini berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
“Penari belia sedang menarikan Tari Belibis, koreografi kontemporer karya Ni Luh Suasthi Bandem.”
“Pertunjukan Tari Kecak.”
Tarian wali
• Sang Hyang Dedari
• Sang Hyang Jaran
• Tari Rejang
• Tari Baris
• Tari Janger
Tarian bebali
• Tari Topeng
• Gambuh
Tarian balih-balihan
• Tari Legong
• Arja
• Joged Bumbung
• Drama Gong
• Barong
• Tari Pendet
• Tari Kecak
• Calon Arang
Rumah Adat
Rumah Bali yang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China)
Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan, dan parahyangan. Untuk itu, pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut ‘’Tri Hita Karana’’. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.
Pada umumnya,bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbolsimbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung.
Sejarah Kerajaan Bali Kuno, Sebelum Kedatangan Majapahit
Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia, dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, dan Pulau Serangan.
Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Bali yang dikenal sebagai “Pulau Dewata” pada zaman duhulu kala sebelum kedatangan majapahit terdapat sebuah kerajaan yang muncul pertama kali di bali yaitu sekitar 914 M yang diketahui dari sebuah prasasti yang ditemukan di desa blanjong dekat Sanur yang memiliki pantai matahari terbit. Prasasti itu berangka tahun 836 saka yang menyebutkan nama rajanya “Khesari Warmadewa” memiliki istana yang ada di Singhadwala. Khesari Warmadewa adalah Ugrasena pada tahun 915 M - 942 M. Setelah meninggal, Abu dari jenasah dari raja Ugrasena dicandikan di Air Madatu, lalu digantikan oleh mahkota Jayasingha Warmadewa (960 M - 975 M). Dikatakan bahwa raja Jayasingha membangun dua pemandian di desa Manukraya, yang letaknya sekarang di dekat istana negara Tapak Siring.
Kerajaan Bali terletak pada sebuah Pulau kecil yang tidak jauh dari daerah Jawa Timur. Dalam perkembangan sejarahnya, Bali mempunyai hubungan erat dengan Pulau Jawa. Karena letak pulau itu berdekatan, maka sejak zaman dulu mempunyai hubungan yang erat. Bahkan ketika Kerajaan Majapahit runtuh, banyak rakyat Majapahit yang melarikan diri dan menetap di sana. Sampai sekarang ada kepercayaan bahwa sebagian dari masyarakat Bali dianggap pewaris tradisi Majapahit.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AGAMA HINDU DI BALI
Di Bali sejarah dan perkembangan agama Hindu diduga mendapat pengaruh dari Jawa Tangah dan Jawa Timur. Masuknya agama Hindu di Bali diperkirakan sebelum abad ke-8 Masehi, karena pada abad ke-8 telah dijumpai fragmen-fragmen prasasti yang didapatkan di Pejeng berbahasa Sanskerta. Ditinjau dari segi bentuk hurufnya diduga sejaman dengan meterai tanah liat yang memuat mantra Buddha yang dikenal dengan “Ye te mantra”, yang diperkirakan berasal dari tahun 778 Masehi.
Bukti lain yang merupakan awal penyebaran agama Hindu di Bali adalah ditemukannya arca Siva di pura Putra Bhatara Desa di desa Bedaulu, Gianyar. Arca tersebut merupakan satu tipe (style) dengan arca-arca Siva dari candi Dieng yang berasal dari abad ke-8 yang menurut Stutterheim tergolong berasal dari periode seni arca Hindu Bali.
Penduduk Bali
Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa, dengan mayoritas 92,3% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Islam, Protestan, Katolik, dan Buddha.
Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah Bahasa Indonesia, Bali, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata.
Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali, dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Meskipun terdapat beberapa dialek dalam bahasa Bali, umumnya masyarakat Bali menggunakan sebentuk bahasa Bali pergaulan sebagai pilihan dalam berkomunikasi. Secara tradisi, penggunaan berbagai dialek bahasa Bali ditentukan berdasarkan sistem catur warna dalam agama Hindu Dharma; meskipun pelaksanaan tradisi tersebut cenderung berkurang.
Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga (dan bahasa asing utama) bagi banyak masyarakat Bali, yang dipengaruhi oleh kebutuhan yang besar dari industri pariwisata. Para karyawan yang bekerja pada pusat-pusat informasi wisatawan di Bali, seringkali juga memahami beberapa bahasa asing dengan kompetensi yang cukup memadai.
Transportasi
Bali tidak memiliki jaringan rel kereta api namun jaringan jalan yang sangat baik tersedia khususnya ke daerah-daerah tujuan wisatawan. Sebagian besar penduduk memiliki kendaraan pribadi dan memilih menggunakannya karena moda transportasi umum tidak tersedia dengan baik, kecuali taksi.
Jenis kendaraan umum di Bali antara lain
• Dokar, kendaraan dengan menggunakan kuda sebagai penarik
• Ojek, taksi sepeda motor
• Bemo, melayani dalam dan antarkota
• Taksi
• Bus, melayani hubungan antarkota, pedesaan, dan antarprovinsi.
Bali terhubung dengan Pulau Jawa dengan layanan kapal feri yang menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi, yang lama tempuhnya sekitar 30 hingga 45 menit. Penyeberangan ke Pulau Lombok melalui Pelabuhan Padang Bay menuju Pelabuhan Lembar, yang memakan waktu sekitar empat jam.
Transportasi udara dilayani oleh Bandara Internasional Ngurah Rai, dengan destinasi ke sejumlah kota besar di Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, serta Jepang. Landas pacu dan pesawat terbang yang datang dan pergi bisa terlihat dengan jelas.
Musik
Seperangkat gamelan Bali.
Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional di banyak daerah lainnya di Indonesia, misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagai alat musik tabuh lainnya. Meskipun demikian, terdapat kekhasan dalam tehnik memainkan dan gubahannya, misalnya dalam bentuk kecak, yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Demikian pula beragam gamelan yang dimainkan pun memiliki keunikan, misalnya Gamelan Jegog, Gamelan Gong Gede, Gamelan Gambang, Gamelan Selunding, dan Gamelan Semar Pegulingan. Adapula musik Angklung dimainkan untuk upacara ngaben, serta musik Bebonangan dimainkan dalam berbagai upacara lainnya.
Terdapat bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya Gamelan Gong Kebyar yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda, serta Joged Bumbung yang mulai populer di Bali sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon), gong, dan perkusi kayu (xilofon). Karena hubungan sosial, politik dan budaya, musik tradisional Bali atau permainan gamelan gaya Bali memberikan pengaruh atau saling mempengaruhi daerah budaya di sekitarnya, misalnya pada musik tradisional masyarakat Banyuwangi serta musik tradisional masyarakat Lombok.
• Gamelan
• Jegog
• Genggong
• Silat Bali
Tari
Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok; yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung, dan balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung.[7]
Pakar seni tari Bali I Made Bandem[8] pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan tari-tarian Bali tersebut; antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya Berutuk, Sang Hyang Dedari, Rejang dan Baris Gede, bebali antara lain ialah Gambuh, Topeng Pajegan, dan Wayang Wong, sedangkan balih-balihan antara lain ialah Legong, Parwa, Arja, Prembon dan Joged, serta berbagai koreografi tari modern lainnya.
Salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan ialah Tari Kecak. Sekitar tahun 1930-an, Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari ini berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
“Penari belia sedang menarikan Tari Belibis, koreografi kontemporer karya Ni Luh Suasthi Bandem.”
“Pertunjukan Tari Kecak.”
Tarian wali
• Sang Hyang Dedari
• Sang Hyang Jaran
• Tari Rejang
• Tari Baris
• Tari Janger
Tarian bebali
• Tari Topeng
• Gambuh
Tarian balih-balihan
• Tari Legong
• Arja
• Joged Bumbung
• Drama Gong
• Barong
• Tari Pendet
• Tari Kecak
• Calon Arang
Rumah Adat
Rumah Bali yang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China)
Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan, dan parahyangan. Untuk itu, pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut ‘’Tri Hita Karana’’. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.
Pada umumnya,bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbolsimbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar